Komentar
Silakan memberi komentar, pertanyaan, masukan, kritik dan sebagainya.
Silakan memberi komentar, pertanyaan, masukan, kritik dan sebagainya.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
9 Januari 2024
Selamat tahun baru 2024!
Gambar sampul dan ilustrasi cerita telah ditambahkan hingga buku ke- 300 (seri III jilid 100). Jilid-jilid berikutnya juga akan ditambahkan gambar dan ilustrasi secara bertahap.
10 April 2020
Halaman Survei telah diperbarui dengan hasil survei yang dibuka antara bulan Oktober 2019 - Maret 2020.
#DiRumahAja
21 September 2019
Halaman Kisaran Cerita telah tayang, meliputi jilid pertama hingga jilid terakhir. Juga telah ditayangkan "tag cloud" yang berisi karakter-karakter penting dalam cerita. Dan sebagai informasi tambahan (terutama bagi yang ingin tahu lebih banyak mengenai statistik situs ini), telah ditambahkan pula halaman Statistik Situs.
30 Desember 2016
Jilid terakhir 396 tayang!
Anda bisa klik di nomor jilid di atas, untuk langsung menampilkan jilid tersebut.
Seperti diketahui, penulis serial AdBM, Bapak S.H. Mintardja, meninggal di tahun 1999, meninggalkan cerita yang belum sempat diselesaikan.
Dalam bentuk buku, jilid terakhir serial AdBM adalah jilid ke 396 (Seri IV - 96) ini.
Selanjutnya situs ini akan terus diperbarui dengan berbagai perbaikan, informasi pendukung, dan sebagainya.
Nunggu seri 397 dst dari keluarga penulis generasi selanjutnya agar bisa tuntas dalam membayangkan sebuah cerita yg mungkin nyata adanya dr Alm Bapak SH Mintarja
Sekalian pengen survei lokasi, mungkin sedulur pembaca sudah ada yg punya / berkunjung ke lokasi boleh berbagi maps nya dan mungkin sekedar ziarah ke makam / petilasan dalam tokoh² ADBM (bila kebetulan masih ada) 🙏😁
Salam santun budaya
Rahayu 🙏
Kalau Agung Sedayu, memilih Pandan wangi daripada sekar Mirah. Dan diangkat menjadi Kepala Perdikan. Akhirnya, cerita Api dibukit Menoreh adalah final battle antara Sangkal putung dan Pajang, melawan Menoreh dan Mataram. Wkkk…sekedar hayalanku. Tapi terlalu sempurna, klo Agung sedayu menikah dgn Pandan wangi.
pada kalimat pertama tertulis….”sekali sekali terdengar petir bersambung diudara….” kata2 yg benar dr bersambung adalah bersabung yg bemakna bertarung. (hal ini pernah dikonfirmasi dlm sebuah wawancara seorang penggemarnya thd Alm SH Mintardja.)
tolong tampilanya kembalikan seperti dulu,,tampilan yg baru ini gk nyaman membacanya
Sayang sekali cerita AdBM tidak sempat selesai, hanya sampai buku 396….
BTW, kira2 ada ndak yaaa yang bisa melanjutkan menulis ceriteranya mengikuti alur pikir Pakde S.H. Mintardja???
Senang bisa mengetahui web ini, bisa menuntaskan bacaan saya sejak 1990 kemudian terputus. Dan sekarang melanjutkan kembali mebaca
AdBM sebenarnya adalah bacaan wajib saya di waktu SD di desa di kabupaten jember Jatim,almarhum bapak saya setiap pulang dari kota, terakhir baca di tahun 1999 sewaktu smp setelah kami pindah ke kota.Karena kondisi yang sulit,maka tidak terjangkau lagi untuk mengikuti lagi.Tapi nama Agung Sedayu,Glagah Putih,Kyai Gringsing,Pangeran Benawa,Raden Rangga selalu ada dalam kenangan indah masa kecil di benak saya.Waktu berlalu sekian puluh tahun.Anak terbesar sudah kuliah semester lima,tiba-tiba muncul lagi cerita ini.Perlu waktu 4 bulan bagi hamba di sela2 kesibukan untuk menyelesaikannya hingga yang paling akhir 396.Terima kasih kepada almarhum yang telah mengukir masa indahku dengan cerita yang penuh pengajaran dan contoh2 budi pekerti luhur.Semoga alamarhum tenang di sisiNYA.Sekali lagi terima kasih tak terhingga
Kangmas Admin yang baik, terimakasih telah membuat cerita ini menjadi abadi (aamiin). Kalo boleh bisa ditambahkan peta lokasi dari semua tempat yang ada dalam cerita i ni sehingga pembaca bisa membayangkan lokasi lokasi dimaksud seperti Jati Anom, Sangkal Putung, menoreh dll.. Salam sehat
Cerita2 dr bpk SHM ini mengandung filosofi yang sangat tinggi. Memberikan pelajaran hidup yg sangat mahal yg sudah hampir punah utk jaman skrg ini. Bagaimana hubungan antara manusia dgn Tuhannya serta manusia dgn sesamanya digambarkan dengan sangat bagus sekali pada kisah AdBM ini. Satu pelajaran dari cerita ini bagi saya yang menarik adalah bagaimana kita menjalani laku prihatin yang hanya berfokus pada ridho Tuhan saja. Tidur semalam mungkin dan bangun sepagi mungkin. Tantangan yang sangat berat untuk dilakukan saat sekarang ini.
Terima kasih untuk Ki Sanak Admin yang sudah meng unggah kisah ini…tetap sehat dan tetap semangat ..
Sudah baca sampai jilid 396.
Sedih banget, gak ada kelanjutannya.
Apakah ada ahli waris keturunan Pak Singgih atau siapa aja yg diijinkan, yg bisa melanjutkan cerita bagus ini?
Duuuhhh sayang banget lho ini….
Saya baru baca sampai buku 95 bang.
Sayang sekali jika tidak ada endingnya. Sama seperti buku Senopati Pamungkas karya Arswendo Atmowiloto. Buku yang tidak selesai…..
Apakah SH Mintarja, sang penulis memiliki keturunan, mau ijin dibuat cerita bergambar.